Pemberdayaan berarti tindakan memberi seseorang lebih banyak kekuatan. Pemberdayaan perempuan sangat penting bagi masyarakat kita. Sekitar lima puluh persen dari total populasi dunia adalah wanita. Wanita di seluruh dunia menikmati lebih sedikit kekuatan dibandingkan pria. Karena mereka adalah 50% dari populasi dunia, mereka harus diberikan kekuasaan yang setara dengan laki-laki. Tanpa pemberdayaan mereka, tidak ada bangsa yang bisa makmur dalam jangka panjang. Partisipasi mereka harus dipastikan dalam pekerjaan pembangunan. Ini adalah masalah yang sangat penting bagi mereka. Pembangunan perempuan dan pemberdayaan perempuan merupakan dua faktor tak terpisahkan yang harus dijamin di semua tingkat penyelenggaraan negara.
Suatu saat wanita tidak memiliki kekuatan. Mereka tidak memiliki kebebasan berbicara melawan eksploitasi. Di masa lalu mereka dirantai dalam empat dinding. Mereka dianggap sebagai instrumen kenikmatan seksual. Para pemikir liberal pada abad ke-19 dan ke-20 menyuarakan protes mereka terhadap pelecehan terhadap perempuan dan mengadvokasi hak-hak mereka yang setara dengan laki-laki.
PBB secara aktif bekerja untuk pengembangan perempuan serta untuk pemberdayaan. Hari perempuan sedunia dideklarasikan pada tahun 1975 dan satu dekade perempuan diperingati antara tahun 1975 hingga 1985. Tujuan dari dekade perempuan adalah pembangunan perempuan, penegakan hak-hak dalam keluarga, masyarakat dan lapangan kerja.
Konferensi perempuan dunia pertama diadakan di Meksiko pada tahun 1975. Faktor pertama dan terpenting bagi perkembangan perempuan adalah pendidikan. Tanpa pendidikan tidak ada bangsa yang bisa makmur. Pendidikan menjadikan manusia berguna bagi masyarakat, negara dan dunia. Pendidikan diperlukan untuk membangkitkan kesadaran di kalangan perempuan.
Perempuan berada di bawah rahang pemeliharaan rumah tangga, kelahiran anak dan membesarkan anak. Mereka bekerja di dalam ruangan dan di luar ruangan. Tetapi mereka hampir tidak mendapatkan pengakuan atas hak-hak mereka. Perempuan berpartisipasi dalam pekerjaan manual di industri garmen seperti rekan laki-laki mereka. Mereka bekerja selama 21 jam sehari yang lebih banyak daripada laki-laki. Wanita bisa melakukan pekerjaan apa saja seperti pria. Tetapi mereka memiliki kekuatan yang lebih kecil dibandingkan laki-laki.
Ada program aksi progresif untuk pemberdayaan perempuan di sektor LSM. ADAB, sebuah LSM tingkat atas memiliki lima perempuan di komite eksekutif. Banyak organisasi sukarela bekerja untuk menciptakan kesadaran, sumber pendapatan dan skema berorientasi investasi sehingga perempuan dapat berjuang untuk pekerjaan mandiri.
Ada banyak kendala dalam pemberdayaan perempuan dan pembangunan perempuan. Perempuan dipaksa bekerja dengan upah rendah di sektor pertanian atau sektor lain yang tidak diakui. Sebagian besar wanita Bangladesh bekerja di pabrik garmen dengan upah rendah. Mereka miskin. Kemiskinan memaksa mereka untuk bekerja dengan upah rendah. Kemiskinan menjadi penghambat perkembangan perempuan. Kurangnya pendidikan juga menjadi penghambat pemberdayaan perempuan.
Peran keterwakilan perempuan di badan-badan lokal dan politik negara dipastikan akan mempercepat proses pemberdayaan perempuan di Bangladesh. Pemberdayaan perempuan telah dipercepat di seluruh dunia. Saat ini, perempuan memainkan peran yang sangat penting dalam urusan nasional dan internasional.
Tidak ada alternatif untuk membuat perempuan mandiri secara ekonomi, sosial dan politik. Diskriminasi antara laki-laki dan perempuan akan diselesaikan dan generasi mendatang akan menemukan dunia baru yang lebih hijau.
sumber : Relationships