Salah satu agenda utama dalam sistem sosial di seluruh dunia adalah untuk memberdayakan perempuan dan mencapai kesetaraan gender yang pada akhirnya akan menghasilkan peningkatan berkelanjutan status ekonomi perempuan. Untuk mencapai hal ini secara layak, ada beberapa inisiatif oleh pemerintah negara berkembang yang berbeda. Beberapa survei telah dilakukan dengan tujuan untuk menentukan peran perempuan di beberapa negara berkembang dalam mengambil pembangunan berkelanjutan. Hal ini ditemukan bahwa pemanfaatan tenaga kerja perempuan masih sangat diabaikan dalam pembangunan ekonomi secara keseluruhan di beberapa negara berkembang. Juga, ini telah disimpulkan bahwa perempuan masih memiliki tempat di masyarakat di mana mereka memiliki kesempatan yang sangat sedikit dalam berkontribusi pada pembangunan sosial daerah. Tak perlu dikatakan bahwa meskipun ada beberapa hak dan keistimewaan khusus yang telah diperkenalkan untuk perempuan tetapi ada beberapa contoh pelanggaran berat terhadap hak-hak ini yang mempengaruhi keseimbangan masyarakat. Hal ini jelas bahwa sampai saat perempuan sepenuhnya diberdayakan dan kita mencapai kesetaraan gender di masyarakat, perempuan tidak akan dapat secara optimal memainkan peran penting dalam bidang sosial, ekonomi, lingkungan dan politik.
Pemberdayaan adalah proses multi-dimensi sosial yang membantu individu dan masyarakat dalam mendapatkan kontrol yang diinginkan atas kehidupan mereka. Proses ini terutama memupuk kekuatan yang tepat pada individu yang akan mereka gunakan dengan cara yang benar dalam kehidupan, komunitas, dan masyarakat mereka untuk menyingkirkan berbagai masalah. Bila pemberdayaan ini ditujukan untuk mengangkat derajat komunitas perempuan, maka hal ini disebut sebagai pemberdayaan perempuan. Pemberdayaan perempuan untuk mencapai kesetaraan gender tentu menjadi prioritas utama di antara beberapa agenda di sebagian besar negara di dunia. Ini juga merupakan fakta yang jelas bahwa disparitas gender di negara-negara berkembang sangat merajalela dibandingkan dengan berbagai negara maju.
Istilah “pembangunan berkelanjutan” muncul karena adanya perubahan yang terus menerus merupakan persepsi manusia tentang pengertian pembangunan. Hal ini terlihat bahwa perspektif pembangunan secara bertahap telah bergeser ke titik di mana kita melihatnya sebagai pembangunan berkelanjutan. Fokus utama pembangunan pada 1950-an dan 60-an adalah mengembangkan kapasitas produktif dan pertumbuhan ekonomi negara. Pada 1970-an, fokus sebagian besar bergeser ke berbagai masalah pemerataan seperti distribusi pendapatan dan pembangunan sosial. Meningkatnya kesadaran akan kesenjangan yang cukup besar antara si miskin dan si kaya menjadi salah satu agenda utama yang harus diselesaikan. Dalam dekade-dekade berikutnya, fokus utama bergeser ke perlindungan lingkungan bersama dengan beberapa agenda lainnya. Dengan demikian, pembangunan berkelanjutan dapat disebut sebagai pembangunan yang memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Jadi, singkatnya, konsep pembangunan berkelanjutan menuntut pembangunan yang komprehensif, menyeluruh & terpadu.
Ada beberapa penelitian yang dilakukan yang mengungkapkan bahwa pembangunan berkelanjutan tidak mungkin terwujud tanpa pemberdayaan perempuan. Pemberdayaan perempuan pada akhirnya akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi, pemerintahan yang baik, pembangunan politik dan pembangunan sosial.
Perempuan di beberapa daerah pedesaan masih kekurangan kesempatan yang layak untuk menerima akses yang memadai ke pelatihan yang tepat, teknologi modern dan dukungan keuangan. Juga, sebagian besar perempuan di daerah pedesaan di beberapa negara berkembang tidak memiliki akses ke pendidikan yang layak dan dengan demikian perempuan tidak dapat berhasil mengembangkan keahlian mereka. Semua keadaan ini mengakibatkan perempuan tetap menjadi pengamat pasif dan tidak mampu berkontribusi di sektor ekonomi. Jadi, lebih banyak penekanan harus diberikan untuk memberikan pendidikan yang layak kepada para wanita di sudut-sudut & pelosok negeri.
Akhirnya, kita dapat menyimpulkan bahwa pemberdayaan perempuan dan kemudian memperluas perwakilan yang tepat di seluruh organ penegak hukum dan pembuat hukum akan membantu dalam mempromosikan pembangunan berkelanjutan di negara-negara berkembang. Rekomendasi utama harus mencakup langkah-langkah berikut.
– Mempromosikan pemberdayaan perempuan dan kemudian memanfaatkan tenaga kerja yang tepat yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
– Memberikan pendidikan yang layak dan pemeliharaan kesehatan perempuan untuk meningkatkan produktivitas serta pembangunan sosial.
– Memberdayakan komunitas perempuan & kemudian memberi mereka keterwakilan yang cukup adil di berbagai tingkat pengambilan keputusan dalam berbagai tanggung jawab.
– Perlindungan hak-hak perempuan untuk menjadikan komunitas perempuan peserta aktif dalam arena sosial, ekonomi, budaya dan politik di negara-negara berkembang yang pada gilirannya akan membawa pembangunan berkelanjutan.
Jangan ragu untuk membagikan pandangan, saran, dan komentar Anda di bawah ini.
sumber : Reference and Education