Saat menghadapi harimau, gelombang adrenalin, kortison, dan hormon stres lainnya membuat kita bersiap untuk melarikan diri dan bertahan hidup. Tetapi ketika menghadapi kemacetan lalu lintas, pelanggan yang marah, atau tagihan yang terlambat, respons stres bawaan yang sama menjadi kontraproduktif, bahkan merusak.
Kita membutuhkan cara untuk mengelola stres kita yang mengurangi reaksi otomatis ini dan memungkinkan kita untuk berpikir dengan tenang dan jernih tentang cara terbaik untuk menyelesaikan masalah. Untungnya, teknik manajemen stres sederhana seperti itu memang ada.
Teknik Sederhana untuk Mengelola Reaksi Stres Fisik Anda
Seringkali pada tingkat kesadaran kita yang paling rendah adalah reaksi fisik kita terhadap stres. Detak jantung kita semakin cepat, pernapasan kita menjadi cepat dan dangkal, tekanan darah kita naik dan otot-otot kita tegang. Aliran darah kita dibanjiri dengan campuran bahan kimia untuk membantu kita bertahan dari pertemuan yang berbahaya secara fisik secara utuh. Tidak ada yang membantu dengan panggilan telepon yang ditakuti atau esai yang terlambat.
Untuk menenangkan diri Anda secara fisik dan kembali ke kondisi kesiapan yang tenang, cukup sadari pernapasan Anda, kendalikan, perdalam dan perlambat.
Bagian otak yang mengatur pernapasan biasanya berfungsi dengan sendirinya. Dengan mengambil kendali sadar, kita membangun kembali perintah kita atas reaksi fisik kita dan mengubah keadaan mental dan fisik kita.
Teknik Sederhana untuk Mengelola Reaksi Stres Emosional Anda
Reaksi emosional terhadap stres bisa menjadi yang paling menyedihkan. Seringkali juga, stres kita bersifat interpersonal (berkaitan dengan orang lain), dan menjadi marah secara emosional dapat memperburuk situasi.
Reaksi stres emosional termasuk kemarahan atau lekas marah, kecemasan atau ketakutan, dan depresi atau ketidakberdayaan.
Membangun teknik manajemen stres sederhana untuk reaksi fisik, memperlambat dan memperdalam pernapasan Anda saat Anda menyadari bagaimana emosi Anda terasa di tubuh Anda. Saat Anda memperhatikan reaksi tubuh Anda, sebutkan emosi Anda dan akui itu. Kemudian ingatkan diri Anda bahwa dalam situasi ini, akan lebih berguna jika Anda memiliki lebih banyak sumber daya, dan tubuh serta pikiran yang tenang akan membantu mewujudkannya. Saat Anda melakukannya, reaksi emosional Anda mulai surut.
Teknik Sederhana untuk Mengelola Reaksi Stres Mental Anda
Reaksi stres fisik muncul dari emosi, dan emosi muncul dari pikiran. Setelah menenangkan tubuh dan emosi Anda, Anda dapat meluangkan waktu sejenak untuk memperhatikan pikiran yang mengarah ke sana. Catat dan temukan pikiran apa yang biasanya membuat Anda merespons stres. Inilah yang disebut “pemikiran otomatis” karena muncul dengan sendirinya, mungkin telah dimasukkan ke dalam kepala Anda selama masa kanak-kanak oleh seseorang yang bermaksud baik atau sebaliknya.
Ketika Anda memiliki gagasan yang baik tentang apa pikiran otomatis Anda, Anda dapat mulai memodifikasinya.
Tuliskan pemikiran tandingan yang logis, dewasa, dan tidak menyalahkan untuk setiap pemikiran otomatis Anda.
Sisihkan beberapa menit dan tenangkan diri Anda dengan bernapas perlahan dan mudah, pikirkan tempat yang menyenangkan dan santai.
Dalam keadaan tenang dan reflektif, pertama-tama ucapkan pikiran otomatis seolah-olah mengutipnya kepada seseorang, lalu ikuti dengan pikiran baru. Ulangi ini beberapa kali, biarkan keyakinan keluar dari pikiran otomatis dan mengalir ke pikiran pengganti.
Ulangi latihan ini sampai pikiran otomatis teratasi.
Teknik manajemen stres yang sederhana ini dapat membantu mengalihkan pikiran, perasaan, dan reaksi fisik Anda ke arah kompetensi ketenangan yang merupakan kondisi terbaik Anda untuk menangani tantangan hidup.
sumber : Food